Sabtu, 07 Januari 2012

Teknik Pemijahan Hard Clam

Teknik Pemijahan Hard Clam (Mercenaria mercenaria)

Pemijahan hard clam menggunakan metode yang dikenal dengan istilah Thermal Shock atau kejutan suhu. Teknik pemijahan hard clam dilakukan dengan beberapa tahap. Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik pemijahan hard clam dilakukan mulai dari persiapan, sortir dan pembersihan kerang, penyusunan posisi kerang, persiapan media budidaya, pemijahan, hingga pemanenan spat (kerang kecil). Proses tersebut memerlukan waktu yang cukuplama dan tingkat keterampilan yang baik. Lebih jelasnya akan dibahas berdasarkan tahapan-tahapannya pada paragraf di bawah ini.
Tahap pertama seleksi (sortasi) induk dan pembersihan induk yang telah diseleksi. Seleksi induk dilakukan dengan memilih kerang yang sehat, cangkangnya tidak rusak, ukuran diameter cangkang besar dan seragam. Indikasi kerang yang matang gonad diharapkan dari ukuran diameter cangkang yang besar. Kerang yang sudah diseleksi kemudian dibersihkan dengan cara disemprot dengan air laut menggunakan selang. Bagian-bagian yang keras tau adanya tritip dapat dibersihkan menggunakan benda keras, seperti pisau. Setelah kerang disortir dan dibersihkan, kerang dimasukan kedalam wadah pemijahan (tray) dengan disusun memanjang (berbanjar). Posisi kerang disusun menghadap kesatu arah, dengan tujuan memudahkan dalam pengamatan disaat kerang memijah. Perbandingan jantan dan betina kerang yang telah diseleksi belum dapat diketahui, dikarenakan sulit untuk mengetahui jenis kelamin kekerangan tanpa harus membuka cangkang kerang tersebut. Jadi, diharapkan kerang yang diseleksi memiliki perbandingan yang cukup antara jantan dan betina untuk memijah. Jika perbandingan jantan dan betina tidak sesuai yang diharapkan sehingga pemijahan gagal, maka seleksi induk akan diulang kembali.
Tahap kedua, kerang yang telah disusun dibilas dengan cara disemprot menggunakan air bersih. Wadah pemijahan (tray) kemudian diisi air laut hingga kerang terendam air. Kerang yang telah terendam dibiarkan hingga beberapa saat. Selama kerang yang direndam, siapkan air laut dengan suhu 30oC sebagai media yang akan digunakan selama proses pemijahan. Persiapan media tersebut dilakukan di wadah yang berbeda dengan volume yang besar dan setting suhu 30oC menggunakan heater. Selain menyiapkan media, kultur pakan alami berupa fitoplankton juga dilakukan di wadah yang berbeda pula. Kultur pakan alami dilakukan sebelum proses seleksi induk, dengan tujuan supaya induk mendapat asupan pakan yang cukup selama proses pemijahan. Kultur pakan alami juga dijukan untuk larva kerang.
Tahap ketiga masukan media dengan suhu 30oC kedalam wadah pemijahan. Berdasarkan teknik pemijahan hard clam yaitu menggunakan sistem  thermal shock atau kejutan suhu, maka suhu media harus ditingkatkan secara bertahap menggunakan media yang telah disiapkan hingga 20oC. Air media dimasukan kedalam wadah pemijahan dengan cara dipompakan secara bertahap, supaya perubahan suhu tidak terjadi secara drastis. Setelah air media masuk, tahap selanjutnya adalah proses aklimatisasi. Induk kerang akan menyesuaikan dengan suhu air 20°C. Proses aklimatisasi bersamaan dilakukan dengan memasukan pakan alami kedalam wadah pemijahan. Kerang yang telah beradaptasi dengan lingkungan ditandai dengan keluarnya siphon dan kerang tersebut sudah mulai makan pakan alami yang terdapat pada tray. Siphon merupakan bagian tubuh kerang yang berfungsi untuk memasukan makanan. Disamping proses aklimatisasi disiapkan box plastik yang ukurannya lebih kecil yang digunakan sebagai wadah untuk meletakkan induk kerang yang telah matang gonad. Suhu diperiksa secara berkala sampai suhu tidak melebihi batas yang telah ditentukan.
Tahap keempat adalah pengamatan pemijahan. Kerang diamati secara visual apakah kerang tersebut sudah menjulurkan siphon. Pengamatan dilakukan untuk menentukan apakah induk siap untuk dipijahkan, pada kerang jantan yang sudah siap dipijahkan ditandai dengan keluarnya sperma dari siphon, sperma yang keluar dari dalam siphon berwarna putih sedangkan betina akan mengeluarkan sel telur dari siphon. telur yang dikeluarkan berbentuk butiran seperti pasir dan berwarna putih, terkadang telur keluar secara berantai atau per butir. Masing-masing induk jantan dan betina dipisahkan dalam box plastik sebagai sampel sehingga proses pembuahan dapat dikontrol dengan baik. Telur yang telah dihasilkan dibersihkan dari kotoran yang menempel dan siap untuk ditambahkan sperma dalam proses pembuahan. Kerang jantan dan betina akan mengeluarkan kotoran sebelum atau setelah proses pemijahan.
Tahap kelima proses fertilisasi, sperma dari induk jantan ditambahkan kedalam box plastik yang berisi telur, sperma tersebut ditambahkan dengan menggunakan pipet tetes dan dilakukan secara perlahan. Proses tersebut dinamakan fertilisasi, karena sel sperma akan membuahi sel telur. Sel telur yang sudah dibuahi diamati dalam mikroskop untuk mengetahui hasil derajat pembuahan. Pembuahan ini dilakukan di bak besar secara masal. Bak tersebut didalamnya sudah tersedia pakan alami berupa fitoplankton dalam jumlah yang relatif sedikit. Pakan tersebut digunakan untuk persediaan sebelum kuning telur larva habis. Embrio akan berkembang menjadi larva veliger. Setelah kuning telur habis, maka larva perlu asupan pakan alami yang lebih banyak lagi. Hasil pemijahan masal di wadah pemijahan utama disatukan dengan hasil pemijahan dalam box plastik.
Tahap keenam pergantian air. Pergantian air dilakukan setiap 24 jam atau setiap hari untuk menjamin lingkungan yang baik untuk pertumbuhan. Pakan alami berupa fitoplankton ditambahakan dalam tangki pemeliharaan setiap hari. Tahap ketujuh proses pendederan. Proses pertumbuhan akan meningkatkan bobot serta ukuran tubuh kerang setelah beberapa hari larva akan mengendap kebawah dan menghabiskan sisa hidupnya di dasar. Setelah ukuran cangkang bertambah besar, dilakukan pendederan lanjutan di wadah budidaya yang memiliki volume lebih besar.
Olá! Se você ainda não assinou, assine nosso RSS feed e receba nossas atualizações por email, ou siga nos no Twitter.
Nome: Email:

0 komentar:

Posting Komentar