Jumat, 19 Agustus 2011

Menghitung mundur kemenangan yang ada di depan mata

Tahun ini memang penuh warna dalam hidupku.
Tahun yang dihisai oleh hari-hari yang penuh warna.
Warna yang dapat membuatku sedih, murung, hingga tersenyum bahagia.
Mungkin tak banyak orang yang tau apa yang aku rasakan.
Karena, aku selalu membungkus diri ini dengan senyuman, tawa, dan tindakan konyol.
Awal tahun ini sebuah jalan setapak telah aku ambil.
Jalan setapak yang membuat aku merelakan sesuatu yang telah menemaniku dalam waktu yang lama.
Jalan setapak yang mengajari aku sedikit arti dari kata ikhlas dan sabar.
Jalan setepak yang merubah hidup ini sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya.
Aku tidak mau munafik, meskipun jalan ini telah merubah sedikit hidupku.
Aku takan pungkiri, bahwa ada dampak negatif yang tersisa akibat jalan ini.
Sesuatu yang berhasil membuatku menjadi orang yang tidak berguna untuk beberapa saat.
Tapi kini, karena jalan ini aku mulai bangkit dan merintis untuk sesuatu yang indah di masa depanku.
Tahun ini menjadi lebih berwarna karena hadirnya seorang pembawa warna dalam hatiku.
Orang yang berhasil mewarnai hari-hari dalam tahun ini.
Meskipun begitu, aku takan berharap banyak terhadap sang pembawa warna.
Dan tidak akan memaksa kepada sang pembawa warna untuk memberikan sesuatu yang lebih.
Karena, cukup dengan kehadirannya hidupku sudah berhasil dia warnai.
Meskipun hati ini menginginkannya, tapi aku tak akan memaksanya.
Karena dia memiliki jalan setapak pilihannya sendiri.
Jalan setapak yang penuh warna nan indah.
Jalan setapak untuk menuju kemenangannya.
Aku hanya bisa memohon kepada sang kuasa,
"Agar jalan setapak yang telah aku pilih dan dia pilih adalah jalan setapak yang terbaik".
Aku akan berusa keras di jalan setapak ini,
"Agar kemenangan di depan mata dapat aku hitung mundur dengan cepat".
Selasa, 16 Agustus 2011

Mental Kaya vs Mental Miskin

BY JAMILAZZAINI
Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang mengaku milyarder tetapi pelit?
Saya sering bertemu dengan orang-orang seperti itu. Ketika makan di restoran selalu minta dibayarin. Ketika diminta sumbangan, berbagai alasan penolakan mengalir dari mulutnya. Menurut saya orang seperti ini walau kaya harta tetapi bermental miskin.

Selain pelit, orang bermental miskin selalu fokus pada dirinya. Untuk urusan dirinya ia akan “vermak” habis. Mereka rela membayar mahal busana dan asesoris yang melekat di tubuhnya untuk memperbaiki penampilannya. Demi citra dan penampilan dirinya mereka boros. Tetapi ketika menyangkut urusan orang lain, sekali lagi, pelitnya setengah mati.

Suatu saat saya melihat orang jenis ini dijatuhkan harga dirinya secara halus oleh Allah, Yang Maha Kuasa. Seorang janda kaya di suatu komplek perumahan ketahuan ikut antri untuk menerima bantuan pendidikan. Ia orang berpunya namun bersedia antri untuk bantuan yang nilainya tak seberapa, karena satu alasan, “Saya kan janda.” Mental miskin telah menjatuhkan harga dirinya, tanpa ia sadari.

Di sisi lain saya juga sering melihat orang biasa yang rela dan bersedia menolong banyak orang. Hidupnya sederhana namun hatinya berlimpah dan kebahagian melingkupi kehidupannya. Bukan hanya itu, merekapun terhormat di mata masyarakat. Orang seperti ini, menurut saya, walaupun tidak kaya tapi bermental kaya.

Saya teringat pertanyaan guru saya dulu,
“Jamil sedekah mana yang paling baik seribu atau seratus ribu rupiah?”
Ketika itu saya langsung menjawab,
“Seratus ribu lebih baik.”

Dengan tersenyum guru saya menjelaskan,
“Belum tentu, bila seribu dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan dua ribu dan seratus ribu dikeluarkan oleh orang berpenghasian sepuluh juta tentu seribu itu lebih baik.”

Maka, milikilah mental kaya mulai sekarang. Memiliki mental kaya tidak harus menunggu kaya. Bagilah apa yang Anda miliki saat ini untuk mengangkat harkat dan martabat orang-orang di sekitar Anda.

Kami, melalui program Satu Orang Satu, mengajak Anda dan orang-orang menjadi orang bermental kaya. Filosofi program ini sederhana, setiap Anda memperoleh satu kebaikan lakukanlah satu kebaikan kepada orang lain. Misalnya, setiap bisnis Anda buka satu cabang, bantulah satu orang lain untuk mentas dari kemiskinan. Atau, setiap Anda mendapat satu order bisnis, Anda memberi makan satu keluarga. Informasi lebih lengkap bisa diakses di website: www.satuorangsatu.com, twitter: @satuorangsatu #1orang1, berita: Terima Satu maka Berilah Satu…

Percayalah, semakin Anda bermental kaya kehidupan Anda akan semakin kaya; kaya penghormatan, kaya kebahagiaan, dan boleh jadi juga benar-benar kaya harta. Sebaliknya, jika Anda bermental miskin maka jangan heran bila orang lain memperlakukan Anda sebagai orang yang hidupnya tidak punya martabat.

Salam SuksesMulia!
Senin, 15 Agustus 2011

Aku ukir kembali kebahagiaan masa depan.


Dimulai rencana jangka pendek untuk menuju rencana jangka panjang.
Perubahan harus ada jika ingin kebahagian datang.
Kini diriku tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, jika ditanya seseorang
“mau kemana kau setelah lulus kuliah?”
dengan nada yakin dan tidak yakin aku menjawab
“kita liat saja nanti, anggap saja seperti air yang  mengalir”
Itu merupakan kata-kata dari seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan dipastikan tidak akan memiliki masa depan yang cerah dan jauh dari kesuksesan.
Anehnya beberapa waktu silam ketika perkataan yang sama dilontarkan, aku bisa menjawab dengan optimis bahkan hingga sedetail mungkin. Semua seperti sudah didesain dalam otakku, kemana kaki ini akan melangkah untuk mencapai tujuan hidup.
Tetapi kini, kaki ini bak kehilangan mata sehingga tidak tau akan kemana kaki ini melangkah.
Semua terlihat gelap dan suram tanpa cahaya sedikitpun.
“Berharap seperti air yang dapat segera masuk kealiran sungai, sehingga dapat mengikuti arus yang deras”.
Ku ingin semuanya kembali seperti dulu, impian dan semangat yang hilang dapat segera kembali.
Impian dan semangat yang hilang tidak akan kembali, jika aku tidak memulainya kembali dari awal. Semuanya harus ku susun dari awal, ku urutkan kembali serpihan-serpihan mimpi itu agar menjadi kenyataan di masa depan.
Kerja keras mungkin itulah satu-satunya cara agar aku mendapatkan kembali mimpi-mimpi itu.
Mimpi yang dapat merangkai tujuan hidupku, mimpi yang telah lama ku lupakan.
Keputusan paling berat dalam hidupku terakhir yang aku lakukan adalah meninggalkan orang yang aku sayang untuk kebahagiannya dan kini ku harus mengambil keputusan yang berat dalam hidupku kembali
“yaitu dengan menunda kebahagiaanku saat ini, untuk aku dan kebahagiaan masa depanku.”
Aku ingin menjadi pria sukses untuk diriku, orang tuaku, keluargaku, dan seseorang dimasa depanku nanti.

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS

1. Pendahuluan
Corydoras merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati hobiis ikan hias dan memiliki peluang ekspor yang baik. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju. Permintaan ikan corydoras dari beberapa negara Eropa dan Asia cukup tinggi yaitu sebanyak 10.000 – 20.000 ekor/bulan, akan tetapi permintaan tersebut belum mampu dipenuhi produksi dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas para pembudidaya yang masih menggunakan sistem tradisional dengan padat penebaran yang rendah, yaitu kurang dari 3 ekor/liter yang dipelihara pada bak-bak semen di luar ruangan. Upaya intensifikasi budidaya ikan corydoras dapat dilakukan dengan meningkatkan padat penebaran dan pengelolaan lingkungan perairan yang baik dengan sistem resirkulasi. Kepadatan yang optimal dapat memaksimalkan produksi. Penentuan kepadatan yang optimal merupakan langkah awal yang penting pada kegiatan budidaya. Ikan ini berasal dari sungai Amazon Brazil, Amerika Selatan.  Meskipun berasal dari sungai Amazon tetapi ikan ini sudah dapat dibudidayakan di Indonesia.
Gambar 1. Ikan Corydoras Sterbae
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28oC.

3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk, larva, dan pembesaran berupa cacing tubifex.

4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur 6 - 8 bulan. Pakan yang terbaik diberikan karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap 2-3 hari sekali sebanyak 1/5 dari volume air sebelumnya, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Tingkahlaku pemijahan yang dilakukan corydoras berbeda dengan ikan ovipar lainnya, ikan betina akan menelan sperma dari sang jantan sehingga pembuahan terjadi didalam perut betina. Setelah dibuahi telur kemudian dikeluarkan dan ditempelkan disubstrat atau tempat yang menurut induk betina aman.
Sifat telur corydoras adalah menempel sehingga dibutuhkan suatu substrat yang keras seperti : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium atau dibaskom bervolume 5 liter dengan ketinggian air 10 cm. Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa tubifex.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.

Tinjauan Pustaka
bbat-sukabumi.tripod.com/corydoras
Kurniawan. 2009. Pembenihan Ikan Corydoras Sterbae. Bogor.
Kamis, 11 Agustus 2011

MAKALAH IKAN MUGIL


I.  PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Biologi perikanan di Indonesia merupakan relatif masih baru. Biologi perikanan mencakup biologi ikan, dimana penekanannya terhadap spesies penting sebagai sumberdaya. Biologi perikanan merupakan studi mengenai ikan sebagai sumberdaya yang dipanen manusia sehingga dalam pengelolaan harus memperhatikan kelestarian sumberdaya perikanan tersebut sehingga diharapkan dapat membuat rekomendasi dalam pemanfaatan serta perbaikannya.
Pengelolaan sumberdaya yang lebih efektif, tepat dan hasilnya optimum dengan biaya murah  maka harus dapat menciptakan peraturan-peraturan atau alternatif untuk diajukan kepada pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan, peraturan atau alternatif mana yang akan digunakan untuk dilaksanakan dalam melestariakan dan menjaga sumberdaya tersebut. Tujuan yang terkandung dalam biologi perikanan diantaranya merupakan suatu usaha agar orang yang mempelajarinya mengerti dan memahami sumberdaya perikanan serta bagaimana pemanfaatan sumberdaya tersebut secara optimum dan membuat rekomendasi dalam pemanfaatan serta perbaikannya.
Ikan mugil merupakan ikan yang belum banyak dibudidaya dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga perlu dipelajari lebih dalam lagi mengenai biologi ikan mugil. Tujuan pembuatan makalah ini agar pembaca dan masyarakat luas dapat lebih mengetahui biologi ikan mugil lebih jelas.

II. ISI IKAN BELANAK (Liza subviridis)

2.1. Klasifikasi
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Order: Mugiliformes
Family: Mugilidae
Genus : Liza
Spesies : Liza subviridis

Gambar 1. Ikan Belanak (Liza subviridis)

2.2. Deskripsi
Ikan dari suku Mugilidae ini di dunia dikenal sebagai ikan Mullets dan mempunyai banyak nama lokal diantaranya sebagai ikan gadah, bale belana, jumpul, goru, rapang dan gadeh. Biasa hidup mulai dari muara sungai, pelabuhan, dermaga dan pantai. Jarang berada terlalu jauh dari pantai. Merupakan ikan bentopelagik (hidup didasar sampai permukaan air) dan bergerombol dalam jumlah banyak.
Ikan belanak merupakan ikan yang habitatnya berasal dari air laut. Jenis-jenis ikan belanak diperairan pantai Indonesia digolongkan kedalam Genus Mugil (Djuahanda, 1981). Warna : Bagian belakang berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu kecoklatan, pada bagian sisi dan perut berwarna keperakan; pinggiran belakang sirip ekor berwarna hitam; pada permulaan sirip dada terdapat spot biru Moolgarda delicatus. Ikan belanak bersisik cycloid atau ctenoid, bisa dengan jari-jari kecil di tepinya atau tidak, ujung rahang atas melengkung ke bawah dan terlihat pada saat mulutnya tertutup.
Famili Mugillidae merupakan ikan yang mempunyai prospek yang paling baik untuk dijadikan ikan budidaya diantara ikan laut dan air payau. Dilihat dari segi pemasaran Ikan belanak banyak disukai masyarakat baik sebagai ikan segar atau sebagai ikan yang telah diawetkan secara tradisional. Ikan ini merupakan ikan yang senang hidup bergerombol dekat pantai dan perairan yang dangkal, mempunyai kebiasaan melompat-lompat untuk menghindari predator. Ikan ini memeliki berat kurang dari 0,5 kg. Habitat ikan Liza subviridis di sekitar pantai yang termasuk payau ikan ini juga dapat hidup diair tawar. Penyebaran ikan belanak, sangat luas (all tropical and temperate seas) meliputi ; Indo-Pacific, laut merah, jepang bagian utara, dan afrika selatan.






2.3. Food Habit

Hasil identifikasi terhadap jenis makanan yang terdapat dalam lambung Liza subviridis ditemukan beberapa jenis alga yaitu Microcystis aeruginosa, Nitzschia seriata, Zygnema pectinatum, dan Closterium parvulum. Ikan ini dapat digolongkan herbivore A yaitu jenis ikan yang memakan bahan tumbuhan yang hidup di air atau di dalam lumpur seperti alga, hifa jamur, alga biru dalam beberapa kasus khusus perutnya berisi sejumlah detritus yang termakan secara tidak sengaja (Firhansyah, 2005).
Belanak suka memakan klekap (lumut) dan bahan organik di dasar muara sungai. Hasil penelitian mengenai isi perut ikan belanak, yaitu dengan cara mengambil isi perut ikan belanak dan diberi formalin 40%, kemudian dianalisa secara visual dan mikroskop. Pengetahuan isi perut ikan berhubungan dengan komposisi pakan yang diberikan bila dibudidayakan di kolam. Komposisi pakan yang baik adalah mengadopsi dengan kebiasaan di alam. Ikan yang biasa memakan serat/ bahan nabati kalau diberi pakan terlalu banyak daging/ bahan hewani tentu berakibat buruk bagi pencernaannya, demikian pula sebaliknya. Hasilnya, di dalam perut ikan belanak terdapat juga pasir, berbagai jenis lumut, berbagai jenis plankton baik fitoplankton maupun zooplankton dan hewan moluska seperti cacing dan sejenis jeroan kece (tiram sungai). Hal ini menandakan ikan ini adalah golongan ikan omnivore dengan kecenderungan herbivore, karena tidak ditemukan daging ikan atau kepiting di dalam perutnya.





2.4. TKG (Tingkat Kematangan Gonad), IKG (Indeks Kematangan Gonad), Fekunditas, Panjang Berat, dan Faktor Kondisi

Ikan belanak jantan dan betina mengalami matang gonad pertama pada ukuran 120 mm dan 140 mm. Histology gonad jantan, pada TKG I ditunjukan dengan adanya spermatogonium, TKG II ditunjukan dengan spermatosit primer yang kemudian berkembang menjadi spermatosit sekunder pada TKG III, pada TKG IV ditunjukan dengan spermatid dan spermatozoa, dan pada TKG V yang merupakan TKG terakhir dalam perkembangan gonad jantan didominasi oleh spermatosit tetapi sudah muncul spermatogonium. Perkembangan gonad ikan betina, pada TKG I gonad didominasi oleh oogonium kemudian diiringi dengan perkembangan oosit pada TKG II. Pada ukuran sel telur terus berkembang membentuk ootid, kemudian ootid berkembang membentuk ovum (TKG IV), pada TKG V gonad didominasi oleh oosit dan ootid.
Ikan belanak yang telah matang gonad memiliki nilai presentase IKG jantan (1,31% dan 1,17%) maupun betina (12,79% dan 9,69%). Fekunditas ikan belanak dari TKG II dan IV berkisar 27.117 – 323.200 butir. Ikan belanak memiliki panjang rata 190 – 230 mm dengan berat kurang dari 0,2 kg (200 g), ukuran tersebut dapat dicapai dengan waktu 3 bulan. Menurut Silva dan de Silva (1981) faktor kondisi ikan belanak di Perairan Negombo, Srilangka mencapai nilai maksimum 1,2 pada jantan dan 1,14 untuk betina.




DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.
Firhansyah. 2005. Pola Kebiasaan Makanan (Food Habits) Famili Mugilidae Yang Tertangkap Dengan Pukat Pantai (Beach Seine) di Muara Sungai Hanyar Desa Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
Jannah dan Mia Rahmatul. 2001. Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Belanak Mugil dussumieri di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur.http://iirc.ipb.ac.id.

Silva and de Silva, 1981. Aspect of biology of Grey Mullet, Mugil dussumieri L., adult population of a Coastal Lagoon Sri Langka. Department of Zoologi. Ruhuna University College. Matara. Sri Langka.