Jumat, 19 Agustus 2011

Menghitung mundur kemenangan yang ada di depan mata

Tahun ini memang penuh warna dalam hidupku.
Tahun yang dihisai oleh hari-hari yang penuh warna.
Warna yang dapat membuatku sedih, murung, hingga tersenyum bahagia.
Mungkin tak banyak orang yang tau apa yang aku rasakan.
Karena, aku selalu membungkus diri ini dengan senyuman, tawa, dan tindakan konyol.
Awal tahun ini sebuah jalan setapak telah aku ambil.
Jalan setapak yang membuat aku merelakan sesuatu yang telah menemaniku dalam waktu yang lama.
Jalan setapak yang mengajari aku sedikit arti dari kata ikhlas dan sabar.
Jalan setepak yang merubah hidup ini sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya.
Aku tidak mau munafik, meskipun jalan ini telah merubah sedikit hidupku.
Aku takan pungkiri, bahwa ada dampak negatif yang tersisa akibat jalan ini.
Sesuatu yang berhasil membuatku menjadi orang yang tidak berguna untuk beberapa saat.
Tapi kini, karena jalan ini aku mulai bangkit dan merintis untuk sesuatu yang indah di masa depanku.
Tahun ini menjadi lebih berwarna karena hadirnya seorang pembawa warna dalam hatiku.
Orang yang berhasil mewarnai hari-hari dalam tahun ini.
Meskipun begitu, aku takan berharap banyak terhadap sang pembawa warna.
Dan tidak akan memaksa kepada sang pembawa warna untuk memberikan sesuatu yang lebih.
Karena, cukup dengan kehadirannya hidupku sudah berhasil dia warnai.
Meskipun hati ini menginginkannya, tapi aku tak akan memaksanya.
Karena dia memiliki jalan setapak pilihannya sendiri.
Jalan setapak yang penuh warna nan indah.
Jalan setapak untuk menuju kemenangannya.
Aku hanya bisa memohon kepada sang kuasa,
"Agar jalan setapak yang telah aku pilih dan dia pilih adalah jalan setapak yang terbaik".
Aku akan berusa keras di jalan setapak ini,
"Agar kemenangan di depan mata dapat aku hitung mundur dengan cepat".
Olá! Se você ainda não assinou, assine nosso RSS feed e receba nossas atualizações por email, ou siga nos no Twitter.
Nome: Email:

0 komentar:

Posting Komentar