Mungkin bagi pembaca akan sedikit
aneh ketika pertamakali membaca judul tulisan ini.
Untuk lebih memahami arti dari judul “Aku bukanlah meteor!!!” mari
kita artikan kata demi kata.
Apa itu meteor?
Meteor adalah benda asing yang
terlihat indah bila melintasi bumi dan akan menjadi bencana apabila menabrak
bumi “apapun ukurannya”. Itu adalah dua perumpamaan yang memiliki dampak
berbeda, tapi berasal dari objek yang sama yaitu meteor.
Berdasarkan penjelasan yang saya
buat sendiri di atas, mungkin sudah dapat menjawab dari judul tulisan ini.
Siapa aku sebenarnya?
“Ya”, Saya bukanlah meteor karena saya adalah manusia.
Sungguh berbeda tentunya, meteor
adalah benda mati bahkan benda asing yang berasal dari luarangkasa nun jauh
disana. Sedangkan saya adalah manusia yang berhabitat di bumi.
Tapi perumpaan dari judul diatas
bukanlah membandingkan saya sebagai manusia dengan meteor yang merupakan benda
mati.
Merasa heran?
Silahkan anda teruskan membaca
tulisan ini hingga selesai, semoga isinya bermanfaat.
Meteor tidak memiliki arah dan
tujuan, benda ini bergerak lurus dengan kecepatan tertentu. Bisa saja benda ini
akan menabrak bumi atau juga tidak. Sesuatu yang amat bahaya tentunya jika
sebuah meteor yang sangat besar menabrak bumi.
Jika itu terjadi, itu semua
karena kuasa ALLAH tidak akan ada yang bisa menghentikannya.
Alam ini sangat luas bahkan di
luarangkasa tidak memiliki batas pandang, sehingga sesuatu yang besar dapat
terlihat amat kecil. Semua itu karena, jarak dari benda yang satu ke benda yang
lain bisa mencapai jutaan kilo meter.
Dan lebih luar biasanya lagi
menurut sebagian orang. Selain galaksi bimasakti yang ditempati manusia saat
ini, masih terdapat galaksi-galaksi lain yang ukurannya sangat luas.
Dapat anda bayangkan seberapa
luas alam ini?
Subahanallah, sungguh luas
sekali.
Sesuai
apa yang tercantum dalam Al-Qur’an QS 71:15 “Tidaklah kamu memperhatikan
bagaimana ALLAH telah menciptakan tujuh langit berlapis?”. Dalam kutipan ayat
suci Al-Qur’an tersebut telah jelas menggambarkan betapa luas alam ini. Karena ALLAH
telah menciptakan tujuh langit berlapis.
Satu galaksi yang bernama
bimasakti dapat menampung matahari, planet-planet beserta satelit dan jutaan
bintang-bintang. Dan mungkin saja, galaksi yang lain lebih besar lagi “Hanya
ALLAH yang tau”. Setelah anda bayangkan seberapa besar alam ini, kemudian anda
dapat menyimpulkan kemana tujuan dari sebuah meteor yang bergerak.
Mungkin kesimpulan anda sama
dengan saya?
Bahwa benda langit yang bergerak
dengan kecepatan tertentu itu, tidak memiliki arah tujuan dan hanya akan
berhenti jika menabrak benda langit lainnya. Pastinya meteor itu akan hancur
dan bahkan menghancurkan benda lain yang tertabrak.
Hal itu disebabkan, karena meteor tidak memiliki orbit yang dapat mengarahkannya. Berbeda dengan benda angkasa lainnya seperti, planet-planet, bulan, bintang, dan komet yang memiliki orbit tersendiri. Bahkan mataharipun memiliki orbit seperti yang dituliskan jelas di Al-Qur’an QS 36:38 “dan matahari berjalan ditempat beredarnya. Demikian ketetapan (ALLAH) Yang Mahaperkasa, Mahamengetahui”.
Dari sini saya dapat mengambil
kesimpulan, bahwa saya bukanlah meteor dan saya tidak mau disamakan dengan
meteor, karena meteor tidak memiliki tujuan yang jelas dalam perjalanannya.
Meteor hanya akan berhenti jika menabrak benda lain dan itupun akan hancur.
Sebagai manusia saya memiliki
tujuan hidup seperti halnya yang tertuliskan didalam AL-Qur’an bahwa manusia
diciptakan di dunia sebagai khalifah (pemimpin) yang dapat diartikan sebagai
“orang sukses”. Dan tidaklah mungkin seorang pemimpin adalah orang yang gagal, melainkan
orang yang sukses dan memiliki tujan hidup. Bukan seperti meteor, yang tidak
memiliki tujuan.
Bagi anda yang merasa masih
menjadi meteor segeralah berubah, sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Qur’an
“Sesungguhnya ALLAH tidak mengubah keadaan suatu kaum, sampai mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Marilah mulai dari sekarang kita sama-sama katakan bahwa:
“Aku bukanlah meteor!!!”.