Hai gadis. . . Kau kini menjadi seseorang yang selalu ada dalam hati dan pikiranku. Tingkah lakumu baik yang aku liat maupun tidak, selalu membuatku tersenyum bahagia. Serasa bibir ini tak akan lelah untuk tersenyum karena tingkahmu. Hati ini tak akan berhenti untuk menampung rasa cinta dan sayangmu untukku. Pikiran ini tak jua berhenti untuk selalu memikirkanmu.
Kau begitu pandai membuat aku selalu merasa bahagia. Semua tingkah lakumu terlihat alami tanpa imitasi. Itu yang membuatmu menjadi spesial dalam hidupku kini.
Kau dapat menghadirkan kebahagiaan dengan cara sederhana. Itu juga yang aku mau, cinta yang sederhana dengan kebahagian di dalamnya. Sampai saat ini kau telah memberikan itu dengan caramu yang sederhana.
Ku harap, apa yang aku rasakan juga kau rasakan. Aku tak ingin hanya diriku yang merasakan kebahagiaan ini. Aku ingin apa yang aku rasakan ini bisa bertahan lama, jika ini memang baik untuku dan dirimu.
Sungguh luarbiasa bahagia yang kurasakan dengan balutan "sederhana cintamu". Terimakasih sayang, kau telah memberikan warna dalam hari-hariku dengan caramu.
Kita ketahui di
zaman yang modern seperti sekarang, perkembangan teknologi informasi (TI)
sangat berkembang pesat. Setiap manusia bisa mendapatkan informasi dengan mudah
hanya menggunakan basis data (database)
yang telah tersedia. Selain itu, seperti yang sudah saya jelaskan didua atrikel
sebelumnya artikel NCBI dan Bioinformatika. Bahwa kedua artikel tersebut sangat
berkaitan erat dengan TI, seperti halnya SIG yang akan saya bahas kali ini.
Untuk mengetahui seberapa dekat SIG dengan TI, silahkan lanjutkan membaca
artikel ini.
Gambar 1. Alur SIG (Sistem Informasi Geografi)
SIG adalah adalah
suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
(Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi
geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis
(spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di
bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur
data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan
dengan geografi.
Sistem informasi
Geografis dibagi 2 kelompok:
1. sistem analog
2. sistem digital
Tujuan pokok dari
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan
informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau
obyek.
Berdasarkan sekilas
pengetahuan mengenai SIG, dapat disimpulkan bahwa SIG sangat berkaitan erat
dengan TI. Seperti pengertiannya, SIG merupakan suatu sistem informasi atau basis data, 2 sistem informasi analog dan digital, dan berdasarkan tujuannya adalah mempermudah mendapatkan informasi.
Dari kata demi kata
yang telah saya boldsudah dapat mewakili, bahwa SIG merupakan bagian dari
Teknologi Informasi (TI) yang berkaitan sangat erat.
Sedangkan kaitanya dengan bidang perikanan, SIG juga sangat erat kaitanya seperti;
Mungkin bagi pembaca akan sedikit
aneh ketika pertamakali membaca judul tulisan ini.
Untuk lebih memahami arti dari judul “Aku bukanlah meteor!!!” mari
kita artikan kata demi kata.
Apa itu meteor?
Meteor adalah benda asing yang
terlihat indah bila melintasi bumi dan akan menjadi bencana apabila menabrak
bumi “apapun ukurannya”. Itu adalah dua perumpamaan yang memiliki dampak
berbeda, tapi berasal dari objek yang sama yaitu meteor.
Berdasarkan penjelasan yang saya
buat sendiri di atas, mungkin sudah dapat menjawab dari judul tulisan ini.
Siapa aku sebenarnya?
“Ya”, Saya bukanlah meteor karena saya adalah manusia.
Sungguh berbeda tentunya, meteor
adalah benda mati bahkan benda asing yang berasal dari luarangkasa nun jauh
disana. Sedangkan saya adalah manusia yang berhabitat di bumi.
Tapi perumpaan dari judul diatas
bukanlah membandingkan saya sebagai manusia dengan meteor yang merupakan benda
mati.
Merasa heran?
Silahkan anda teruskan membaca
tulisan ini hingga selesai, semoga isinya bermanfaat.
Meteor tidak memiliki arah dan
tujuan, benda ini bergerak lurus dengan kecepatan tertentu. Bisa saja benda ini
akan menabrak bumi atau juga tidak. Sesuatu yang amat bahaya tentunya jika
sebuah meteor yang sangat besar menabrak bumi.
Jika itu terjadi, itu semua
karena kuasa ALLAH tidak akan ada yang bisa menghentikannya.
Alam ini sangat luas bahkan di
luarangkasa tidak memiliki batas pandang, sehingga sesuatu yang besar dapat
terlihat amat kecil. Semua itu karena, jarak dari benda yang satu ke benda yang
lain bisa mencapai jutaan kilo meter.
Dan lebih luar biasanya lagi
menurut sebagian orang. Selain galaksi bimasakti yang ditempati manusia saat
ini, masih terdapat galaksi-galaksi lain yang ukurannya sangat luas.
Dapat anda bayangkan seberapa
luas alam ini?
Subahanallah, sungguh luas
sekali.
Sesuai
apa yang tercantum dalam Al-Qur’an QS 71:15 “Tidaklah kamu memperhatikan
bagaimana ALLAH telah menciptakan tujuh langit berlapis?”. Dalam kutipan ayat
suci Al-Qur’an tersebut telah jelas menggambarkan betapa luas alam ini. Karena ALLAH
telah menciptakan tujuh langit berlapis.
Satu galaksi yang bernama
bimasakti dapat menampung matahari, planet-planet beserta satelit dan jutaan
bintang-bintang. Dan mungkin saja, galaksi yang lain lebih besar lagi “Hanya
ALLAH yang tau”. Setelah anda bayangkan seberapa besar alam ini, kemudian anda
dapat menyimpulkan kemana tujuan dari sebuah meteor yang bergerak.
Mungkin kesimpulan anda sama
dengan saya?
Bahwa benda langit yang bergerak
dengan kecepatan tertentu itu, tidak memiliki arah tujuan dan hanya akan
berhenti jika menabrak benda langit lainnya. Pastinya meteor itu akan hancur
dan bahkan menghancurkan benda lain yang tertabrak.
Hal itu disebabkan, karena meteor
tidak memiliki orbit yang dapat mengarahkannya. Berbeda dengan benda angkasa
lainnya seperti, planet-planet, bulan, bintang, dan komet yang memiliki orbit
tersendiri. Bahkan mataharipun memiliki orbit seperti yang dituliskan jelas di
Al-Qur’an QS 36:38 “dan matahari berjalan ditempat beredarnya. Demikian
ketetapan (ALLAH) Yang Mahaperkasa, Mahamengetahui”.
Dari sini saya dapat mengambil
kesimpulan, bahwa saya bukanlah meteor dan saya tidak mau disamakan dengan
meteor, karena meteor tidak memiliki tujuan yang jelas dalam perjalanannya.
Meteor hanya akan berhenti jika menabrak benda lain dan itupun akan hancur.
Sebagai manusia saya memiliki
tujuan hidup seperti halnya yang tertuliskan didalam AL-Qur’an bahwa manusia
diciptakan di dunia sebagai khalifah (pemimpin) yang dapat diartikan sebagai
“orang sukses”. Dan tidaklah mungkin seorang pemimpin adalah orang yang gagal, melainkan
orang yang sukses dan memiliki tujan hidup. Bukan seperti meteor, yang tidak
memiliki tujuan.
Bagi anda yang merasa masih
menjadi meteor segeralah berubah, sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Qur’an
“Sesungguhnya ALLAH tidak mengubah keadaan suatu kaum, sampai mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Marilah mulai dari sekarang kita sama-sama katakan bahwa:
Aku hanya manusia biasa, yang lahir dari keluarga sederhana tetapi dengan cinta yang luarbiasa.
Lahir dari keluarga yang sederhana dengan cita - cita yang tinggi.
Terlahir dengan berbagai keterbatasan, membuat saya berfikir keras untuk tetap menatap hidup dengan tatapan optimis, karena hidup bagi saya adalah perjuangan yang tak ada hentinya. Follow me at @Kprastyo